Review Film Jawaani Jaaneman: Sang Cassanova yang Berproses Menjadi Pria Penyayang Keluarga

Review Film Jawaani Jaaneman: Sang Cassanova yang Berproses Menjadi Pria Penyayang Keluarga

Minggu, 17 Mei 2020 13:33:35 WIB Film
Blog single photo

ist

Sutradara       : Nitin Kakkar
Producer        : Jackky Bhagnani, Deepshikha Deshmukh, Saif Ali Khan, Jay Shewakrami
Penulis           : Hussain Dalal, Abbas Dalal
Pemain           : Saif Ali Khan, Alaya Furniturewala, Tabu
Rilis                 : 31 Januari 2020
Rating             : 4 / 5 - simple & heartwarming.

Bolly.id - Jawaani Jaaneman bercerita tentang Jaswinder Singh atau Jazz (Saif Ali Khan) seorang pria berjiwa bebas yang berusia 40 tahun. Ia bekerja sebagai seorang broker properti di perusahaan broker yang didirikannya bersama saudara laki-lakinya, Dimpy. Selain berkeliaran untuk mencari pembeli, pada malam hari Jazz berkeliaran di klub malam milik sahabatnya, Rocky (Chunky Panday) dan mengencani banyak gadis. 

Jazz dan Dimpy, harus menegosiasikan kesepakatan bernilai jutaan poundsterling yang melibatkan sebuah properti di Hounslow, tetapi induk semangnya, Malika (Kamlesh Gill) menolak untuk berpisah dengan rumahnya, dan usahanya yang berulang kali meyakinkan dia untuk memberikannya. untuk pembangunan baru tidak berhasil.

Suatu malam, Jazz bertemu Tia (Alaya Furniturewala), seorang gadis berusia 21 tahun yang berasal dari Amsterdam dan datang ke London untuk beberapa pekerjaan pribadi. Jazz memiliki ketertarikan dengan Tia dan mengajaknya pindah ke apartemen Jazz untuk lebih dekat. Tia mengatakan kepadanya bahwa ia sedang dalam pencarian untuk menemukan ayah biologisnya. Jazz bahkan tidak percaya ketika Tia berkata bahwa Jazz adalah salah satu dari tiga pilihan yang mungkin, berdasarkan foto ibu Tia bersamanya.

Jawaani Jaaneman' movie review: This Saif Ali Khan-starrer ...

Jazz menolak kemungkinan yang disebutkan Tia dan setuju melakukan tes DNA untuk mengkonfirmasi kebenarannnya. Ketika hasilnya tiba, terungkap bahwa Tia adalah putri Jazz, dan kejutan berikutnya, Tia juga dinyatakan hamil.

Hari-hari berikutnya, Tia tinggal bersama Jazz untuk menghabiskan waktu bersamanya dan meskipun awalnya Jazz menolak mengakui Tia, akan tetapi Jazz memberi izin Tia melahirkan dengan pengawasannya.

Suatu malam Dimpy dan orang tua mereka mengunjungi rumahnya. Meskipun Jazz memperingatkannya agar tidak melakukannya, Tia merangkul semua orang. Tia gembira memberi tahu Jazz bahwa dia datang mencari ayah tetapi malah menemukan keluarga. Tia juga meyakinkan induk semangnya, Malika, untuk menyetujui kesepakatan properti dan berpisah dengan rumahnya, yang ia terima dengan syarat bahwa pohon willow, yang telah ia kembangkan sejak kecil, tidak disentuh.

Jawaani Jaaneman Trailer Review: Saif Ali Khan Returns with his ...

 

Review

Jawaani Jaaneman bukan genre film konvensional Bollywood yang sangat digemari kebanyakan orang Indonesia. Para tokoh diceritakan bergaya hidup bebas yang tidak memiliki kecocokan terhadap budaya mereka, namun memiliki pesan yang sangat patut dijadikan acuan di jaman modern ini. Film dikemas dengan sederhana namun sangat apik untuk dinikmati dengan visualisasi yang begitu mewah.

Saif Ali Khan yang digambarkan sebagai casanova berperan dengan baik seperti karakter-karakternya di film-film terdahulunya yang memiliki kesamaan premis. Ia mampu menggambarkan kecanggungan yang alami sebagai seorang pria dengan putri yang menginjak umur dewasa dengan tiba-tiba.

Alaya Furniturewala sebagai pendatang baru menampilkan performanya yang memikat. Sebagai aktor minim pengalaman, Alaya menciptakan ekpresi yang natural dan cocok dengan perannya sebagai gadis muda yang juga memiliki kebebasan.

Tokoh lain seperti Tabu, Kubbra Sait, Kumud Mishra, Farida Jalal, Chunky Pandey tidak memiliki banyak porsi namun perannya juga penting sebagai penunjang karakter utama, Saif dan Alaya.

Film ini bisa dikategorikan sebagai film keluarga karena lebih banyak menyimpan nasihat-nasihat dan realita tentang keluarga masa kini.

Quotes

"Sebuah keluarga mengubah orang pemberani menjadi orang yang pemalu."

Top