Poster film Tacheray
Sutradara : Abhijit Panse
Penulis : Arvind Jagtap, Manoj Yadav (dialog)
Skenario : Abhijit Panse
Adaptasi : Bal Thackeray
Pemain : Nawazuddin Siddiqui, Amrita Rao
Produksi : Viacom 18 Motion Pictures, Raut'ers Entertainment, Carnival Motion Pictures
Rilis : 25 Januari 2019
Rating : 2,5 / 5
Bolly.id - Film seperti ini mungkin bagi bollymania di Indonesia minim peminat, tapi saya mencoba mengiming-imingi via review ini. Siapa tahu dan tempe, setelah baca review jadi antusias nonton film ini.
Pertama buat yang belum kenal Bal Thackeray, saya jelaskan beliau politisi kontroversial yang dianggap malaikat bagi suku Marathi karena membela suku tersebut yang dianggap dianak-tirikan oleh pemerintah di negara bagian mereka sendiri! Bal Thackeray konon memakai cara kekerasan demi ambisi politiknya di antaranya terlibat kerusuhan anti muslim di bombay pada 1992-1993 dan terlibat pemusnahan Mesjid Babri. Selain itu, ia dikenal ngefans pada Adolf Hitler, juga dikenal sebagai orator ulung.
Nah, itu sekilas info untuk yang enggak tahu siapa itu Bal Thackeray! Mau jelas lagi? Googling friends!
Nah film ini menurut saya dibuat berdasarkan sudut pandang dari pecinta Bal Thackeray yang menyampaikan segala sesuatu nya dari sisi "putih", adapun sisi "hitam" ditepis dan Bal Thackeray tampil sebagai hero yang membela kaumnya walau dengan cara yang salah!
Nah buat bollymania yang penasaran ala lagu Rhoma Irama, bisa menyaksikan perjalanan Bal Thackeray menjadi Balasahab Thackeray, yang mana dari seorang kartunis yang kritis sehingga tidak disukai atasannya, out dari media tempatnya bekerja sampai punya media mingguan sendiri Marmik yang menampilkan kartun karikatur dan kemudian melegenda dengan partai Shiv Sena-nya dan jadi politisi angker nan kontroversial. Semua ada dalam film Thackeray!
Sebagai tambahan karakter, Bal Thackeray juga pernah diperankan oleh megastar Amitabh Bachchan dalam seri film Sarkar. Bedanya dalam film Sarkar kisah fiksi hanya terinspirasi karakter Bal Thackeray-nya, kalau ini kisah nyata!
Apa yang menarik dalam film ini? Jawabannya, performance Nawazuddin Siddiqui!
Aktor ini bagai bapaknya bunglon, dilayar saya sampe lupa dia adalah Nawazudiin, seolah Bal Thackeray bangkit dari kubur dan tampil dilayar! Boleh dipuji make up effect-nya juga, sehingga wajah Nawaz bagai dioperasi plastik dan plek, kembar dengan Bal thackeray.
Kemudian ada Amrita Rao, sebagai istri Bal Thackeray. Peran kecil tapi 'semriwing', saksikan sendiri keren aktingnya. Obat kangenlah buat yang suka aktris film Vivah ini!
Film sebagian besar tampil hitam putih untuk membuat nuansa tahun 1960-an jadi seolah nyata dan sebagian lagi berwarna. Ditambah film juga maju-mundur, maksud saya adegan flashback kemudian masa kini hampir terjadi di sepanjang film! Dan jangan harap ada lagu dan tari apalagi muter-muter pohon, zero dalam film ini! (eh bukankah Zero judul film SRK?), tetapi lagu hanya sebagai background dan tarian cuma dalam mimpi anda.
Nampaknya film ini akan ada sequelnya karena terlihat di ending yang nanggung, seolah tidak cukuplah tokoh sekelas Bal Thackeray biografinya hanya 139 menit!
Nah anda boleh ambil kesimpulan setelah baca review di atas. Kalau anda suka film masala, tari, nyanyi, action, komedi bolehlah anda siapkan selimut, sarung, bantal guling, atau kopi hitam pekat kental. Tetapi jika suka film politik, serius, dan penasaran siapa itu Thackeray, ready popcorn plus soft drink, boleh juga Jamu temulawak.
Ready for Thackeray? Monggo!
(Haresh Naraindas)