Sutradara : Radha Krishna Jagarlamudi, Kangana Ranaut
Penulis : Prasoon Joshi (Dialogue)
Skenario & Cerita : K. V. Vijayendra Prasad
Pemain : Kangana Ranaut, Atul Kulkarni, Jisshu Sengupta, Vaibhav Tatwawaadi, Mohammed Zeeshan Ayyub, Danny Dezongpa, Ankita Lokhande
Narasi : Amitabh Bachchan
Rumah Produksi : Kairos Kontent Studios
Rilis : 25 Januari 2019
Rating : 3,5 / 5
Bolly.id - Suka film seperti Bahubaali, Padmavaat, Thugs of Hindustan, Bajirao Mastani, dan sejenisnya? Anda wajib baca ulasan ini sebelum nonton!
Indonesia punya pahlawan wanita Cut Nyak Dien (salah satunya), india punya MANIKARNIKA atau Laxmi bhai sang ratu dari kerajaan Jhansi, dan film ini diangkat dari kisah nyata Ratu Jhansi yang keberaniannya bikin penjajah ngeper (kabur).
Film diawali dengan narasi dari Amitabh Bachchan dengan suaranya yang khas, berwibawa, mengingatkan kita pada film LAGAAN. Film ini diawali dengan lahirnya Manikarnika di Vanarashi kemudian ia tumbuh dewasa dan dianugerahi keahlian berperang. Ada adegan keren di awal film saat ia berburu macan yang mengganggu daerahnya. Saksikan adegannya, kalau saya ceritain nanti nontonnya nggak sik asik lah.
Kemudian ia dijodohkan dengan Raja dari Jhansi, Ganghadar Rao. Nama Manikarnika kemudian diganti menjadi Lakshmi bha. Di hari pernikahannya datang kumpeni alias Penjajah Inggris dan ternyata sang suami takut, buktinya doi nunduk saat kumpeni datang, tapi Laksmi bhai menolak menunduk! Adegan ini keren badailah! Singkat cerita Laksmi bhai ngga takut sama kumpeni dan kemudian setelah melalui liku-liku intrik dan tragedi seperti bayinya tewas diracun oleh pengkhianat yang masih saudara sang suami dan makin ngenes saya nonton Laksmi bhai jadi janda karena Raja pun wafat. Laksmi bhai menolak jadi janda yang harus diasingkan dan justru memegang tampuk kekuasaan dan menentang kumpeni yang ingin menguasai kerajaan Jhansi!
Film ini mungkin VFX-nya nggak sehebat BAHUBAALI, setting plus choreography-nya nggak semewah PADMAVAAT, tapi saya pastikan nggak mengecewakan baik segi kolosal, setting, bahkan adegan perangnya digarap lumayan apik. Orang glodok bilang jika ada kekurangan dikit-dikit karena budget cuma Rs. 125 crore (sekitar 250 M), jauh di bawah film-film yang saya sebut tadi.
Performance Kangana Ranaut yang cetar membahana, dari gadis remaja, menikah, jadi istri Raja, hingga menjelma jadi warior wanita yang ditakuti kumpeni. Saya mau kasi 3 jempol tangannya nya
Hrithik Roshan, saya cuma punya 2 jempol tangan sih. Saksikan adegan saat ia menyeret boss kumpeni pake kuda, wuihhh ajiiib, juga saat ia berkuda sambil bawa anak adopsinya dipunggung dan yang keren saat adegan laga dengan pedang sambil berdarah-darag, teriak HAR HAR MAHADEV ...pecahhhh!!! Kangana tampil all out, baik segi emosi, drama, laga dan ending.
Untuk pemain lain ane mention aktor kawakan Danny Denzongpa yang cukup mantap sebagai prajurit setianya Laksmi bhai, sayang perannya terbatas. Demikian juga suporting cast yang lain bagus tapi nanggung semua perannya karena dominasi peran Kangana Ranaut yang sedemikian Dahsyat!
Musik dan lagu film ini hambar menurut saya dan ada beberapa visual efek yang masih kasar. Drama film ini bagus tapi nggak sampai bikin penonton termehek-mehek, kekurangan lainnya kumpeni-kumpeninya termasuk bos-nya kok kurang sangar ya? Harusnya kan bisa bikin muak penonton, ditambah nyebelin lah kumpeni pake bahasa Hindi yg dicadel-cadelin. Berlebihan. Pake bahasa Inggris aja kenapa?!
Pujian lagi buat Kangana yang juga merangkap sutradara film ini berduet dengan sutradara film Krish. Tapi konon 70 % film ini diarahkan Kangana, saya salutl! Nggak mudah lho mengarahkan film kolosal kaya gini udah gitu jadi pemeran utama juga, tingkat kesulitannya aje gile pasti!
Secara keseluruhan ini film punya pesan emansipasi dan membangkitkan rasa patriotisme, nggak boring dan adegan laganya maknyus!! Kekurangan sana-sini ada tapi tertutup semua oleh dahsyatnya performance dan penyutradaraan Kangana.
(Haresh Naraindas)
Trailer Manikarnika: The Queen of Jhansi: