Salman Khan Dituding Teroris Setelah Tampil Di Riyadh, Arab Saudi

Salman Khan Dituding Teroris Setelah Tampil Di Riyadh, Arab Saudi

Senin, 27 Oktober 2025 14:51:00 WIB News
Blog single photo

Courtessy: bollywoodhungama.com

Salman Khan saat ini tengah menjadi pusat perhatian atas sebuah tudingan teroris yang dialamatkan kepadanya. Seperti yang dilansir dari bollywoodhungama.com, tudingan tersebut berawal saat aktor Tiger 3 itu berpidato di Forum Riyadh, di mana dirinya membahas mengenai pengaruh film India di Timur Tengah dimana Salman mengatakan bahwa ada orang-orang di Arab Saudi dari “Balochistan, Afganistan, Pakistan”, yang menyebut Pakistan dan Balochistan sebagai negara terpisah.

Salman mengatakan,

"Saat ini, jika Anda membuat film Hindi dan merilisnya di Arab Saudi, film itu akan menjadi superhit. Jika Anda membuat film Tamil, Telugu, atau Malayali, film itu akan menghasilkan ratusan crore dalam bisnis karena begitu banyak orang dari negara lain datang ke sini. Ada orang-orang dari Balochistan, ada orang-orang dari Afghanistan, ada orang-orang dari Pakistan, semua orang bekerja di sini."

Menurut unggahan yang tersebar luas di media sosial, sebuah jadwal digunakan untuk memantau individu yang dicurigai memiliki hubungan dengan organisasi ekstremis atau organisasi terlarang. Jika nama Salman Khan memang ada dalam daftar tersebut, ia akan menghadapi pengawasan hukum yang ketat, pembatasan perjalanan, dan pengawasan pemerintah yang berkelanjutan.

Sebuah pemberitahuan tertanggal 16 Oktober 2025, yang dikaitkan dengan pengguna media sosial Nasir Azeem, telah diedarkan sebagai bukti deklarasi tersebut. Dokumen tersebut menyebut Salman sebagai "Fasilitator Azad Balochistan"; namun, hingga saat ini, belum ada media Pakistan yang kredibel atau saluran resmi pemerintah yang mengonfirmasi keaslian dokumen tersebut, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang kebenaran klaim tersebut.

Sampai saat ini, Salman Khan belum memberikan pernyataan apapun secara resmi mengenai kontroversi tersebut, dan pemerintah Balochistan belum merilis pernyataan resmi apa pun yang mengonfirmasi pencantumannya dalam Jadwal Keempat Undang-Undang Antiterorisme Pakistan.

Top