Super 30 | Review Film

Super 30 | Review Film

Senin, 15 Juli 2019 14:21:13 WIB Film
Blog single photo

Super 30

Sutradara                    : Vikas Bahl

Penulis                         : Sanjeev Dutta

Pemain                        : Hrithik Roshan, Mrunal Thakur, Nandish Singh, Pankaj Tripathi

Rumah Produksi          : Phantom Films, Nadiadwala Grandson Entertainment, Reliance Entertainment, HRX Films

Rilis                             : 12 Juli 2019

Rate                             : 9 / 10

Bolly.id – Film biografi yang paling ditunggu tahun ini ialah film dari biografi seorang ahli matematika, Anand Kumar, Super 30. Bukan hanya karena konten yang sangat inspiratif tetapi juga karena pemeran utamanya, Hrithik Roshan. Film ini seharusnya dijadwalkan tayang pada Januari silam, namun karena isi konten belum pas, belum lagi skandal #MeToo yang melibatkan sang sutradara, akhirnya film ini rilis pada pertengahan Juli.

Visualisasi film dimulai dengan acara penghargaan yang diterima Anand Kumar (Hrithik Roshan) dari Pak Menteri di kampusnya, Universitas Bihar. Anand dikenal sebagai seorang ahli matematika, kecintaannya dengan matematika bahkan melebihi cintanya dengan Ritu Rashmi (Mrunal Thakur). Anand bahkan pergi ke Varanasi untuk menemukan jurnal asing yang tidak didapatnya di perpustakaan universitasnya sendiri.

Ketika penyamarannya sebagai murid demi mendapatkan ilmu dari jurnal asing terbongkar, Anand direkomendasikan salah satu penjaga/office boy perpustakaan agar bisa berlangganan jurnal tersebut, yakni dengan menulis artikel di sana. Tekad Anand ini didukung sepenuhnya oleh Pranav (Nandish Singh) dan Ishwar Kumar (Virendra Saxena) yang akhirnya membuat Anand semakin bersemangat hingga akhirnya berhasil mencetak namanya sendiri di dalam jurnal asing tersebut.

Kabar lainnya datang dari Universitas Cambridge di London yang memberi Anand beasiswa. Akan tetapi sayang, karena masalah finansial Anand tidak jadi melanjutkan kuliah di London. Hal itu membuat sang Ayah yang awalnya sangat bersemangat menjadi down sampai akhirnya meninggal.

Sepeninggalan sang Ayah, Anand harus menjadi tulang punggung keluarga dan melupakan matematika sejenak. Anand berjualan roti pipih keliling, sampai suatu hari ia bertemu dengan seniornya yang menawarkan pekerjaan di pusat bimbingan belajar miliknya untuk menjadi guru. Kehidupan Anand berubah total semenjak ia mengajar di sana, namun hanya beberapa waktu hingga ia menyadari bahwa uang membuatnya terlena. Anand kemudian memutuskan keluar dari pusat bimbingan belajar tersebut dan membuat pusat bimbingannya sendiri untuk anak-anak kurang mampu secara gratis yang ia beri nama Super 30.

Review:

Super 30 merupakan film biografi sehingga bagi kalian yang belum menontonnya jangan terlalu berharap film ini akan dipenuhi tarian dan lagu-lagu sepertimana film Bollywood konvensional lainnya. Film ini wajib ditonton karena kisahnya sangat inspiratif.

Sang sutradara, Vikas Bahl mampu menganalogikan riwayat Mahabharata dengan dunia pendidikan sekarang dimana Drona (guru) hanya ditempa untuk para putra-putri raja (anak orang kaya) saja.

Secara eksekusi film ini nyaris sempurna dengan visualisasi yang benar-benar membumi. Tidak ada Hrithik Roshan yang tampan, yang ada hanyalah Hrithik Roshan yang dekil. Akan tetapi karakter HRo di sini sedikit mengingatkan kita pada karakter Rohit dalam film Koi Mil Gaya.

Karena film ini bertema pendidikan dan biografi, film ini memiliki alur maju yang mudah tertebak namun tetap dapat dinikmati. Meski disampaikan secara sederhana, film ini akan membuat si tidak percaya diri menjadi percaya diri dengan keterbatasan mereka dan si orang kaya diajak melihat orang-orang yang tidak seberuntung mereka.

 

Top